Perbedaan Bahasa Inggris Formal dan Informal: Panduan untuk Mahasiswa

Sebagai mahasiswa, menguasai bahasa Inggris dengan baik tidak hanya penting untuk kegiatan akademik, tetapi juga untuk berinteraksi dengan berbagai orang dalam konteks yang berbeda. Salah satu hal yang perlu dipahami adalah perbedaan antara bahasa Inggris formal dan informal. Meskipun keduanya sama-sama penting, mereka digunakan dalam situasi yang berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Memahami perbedaan ini akan membantu kamu berbicara atau menulis dengan lebih tepat, tergantung pada audiens dan konteks yang ada.

1. Penggunaan dalam Konteks

Bahasa Inggris formal biasanya digunakan dalam situasi profesional, akademik, atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki status lebih tinggi. Misalnya, saat kamu menulis esai untuk tugas kuliah, berkomunikasi dengan dosen, atau menghadiri wawancara kerja. Di sisi lain, bahasa Inggris informal digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan teman, keluarga, atau orang yang kamu kenal dekat.

Misalnya, dalam komunikasi formal, kamu akan menggunakan kalimat seperti “I would like to request more information regarding the assignment” (Saya ingin meminta informasi lebih lanjut mengenai tugas tersebut). Sedangkan dalam percakapan informal, kamu bisa berkata “Can you give me more info about the assignment?” (Bisa kasih info lebih tentang tugas ini?).

2. Pilihan Kata dan Struktur Kalimat

Bahasa Inggris formal cenderung menggunakan pilihan kata yang lebih sopan dan kalimat yang lebih panjang serta rumit. Dalam bahasa formal, sering ditemukan penggunaan kata-kata seperti would, could, may, dan please untuk menunjukkan rasa hormat atau sopan santun. Kalimatnya juga lebih terstruktur dan menghindari penggunaan kontraksi seperti don’t atau can’t.

Sebaliknya, bahasa Inggris informal lebih sederhana, langsung, dan lebih banyak menggunakan kontraksi. Sebagai contoh, “I cannot attend the meeting” (Saya tidak dapat menghadiri pertemuan) dalam bahasa formal akan menjadi “I can’t make it to the meeting” dalam bahasa informal. Pada bahasa informal, juga lebih sering ditemukan penggunaan slang atau bahasa gaul.

3. Penggunaan Kontraksi

Dalam bahasa Inggris informal, kontraksi seperti won’t, can’t, didn’t, dan I’m sering digunakan untuk membuat kalimat terdengar lebih kasual dan alami. Sebaliknya, dalam bahasa Inggris formal, kontraksi biasanya dihindari untuk menjaga kesan profesional dan serius.

Contoh dalam bahasa formal:

  • I am not sure about the details. (Saya tidak yakin dengan rincian tersebut.) Contoh dalam bahasa informal:
  • I’m not sure about the details. (Saya nggak yakin dengan rincian itu.)

4. Penggunaan Phrasal Verbs dan Slang

Dalam percakapan informal, penggunaan phrasal verbs dan slang sangat umum. Phrasal verbs adalah kombinasi kata kerja dengan kata depan atau adverb yang menghasilkan arti baru, misalnya pick up, hang out, atau give up. Di sisi lain, bahasa formal lebih cenderung menggunakan kata kerja yang lebih baku dan langsung seperti collect, spend time, atau quit.

Slang juga banyak digunakan dalam situasi informal untuk menunjukkan kedekatan atau kenyamanan dalam berbicara. Contoh kata slang dalam bahasa Inggris informal adalah guy untuk “pria” atau cool untuk “baik” atau “menarik”. Kata-kata ini biasanya tidak digunakan dalam tulisan formal, karena bisa terdengar terlalu santai atau tidak profesional.

5. Intonasi dan Nada

Dalam berbicara, bahasa Inggris formal umumnya diucapkan dengan nada yang lebih serius dan teratur, sementara bahasa informal cenderung lebih santai dan bisa dipengaruhi oleh emosi atau suasana hati. Dalam situasi formal, kamu akan berbicara dengan lebih hati-hati dan sopan, sedangkan dalam percakapan informal, nada bicara cenderung lebih bebas dan terkadang lebih ekspresif.

6. Kesalahan yang Sering Terjadi

Seringkali mahasiswa baru belajar bahasa Inggris atau yang tidak terbiasa dengan nuansa formal-informal bisa bingung dalam memilih gaya bahasa yang tepat. Misalnya, dalam menulis email kepada dosen, menggunakan bahasa informal yang terlalu santai bisa dianggap tidak sopan. Sebaliknya, berbicara dengan teman menggunakan bahasa formal yang kaku akan terasa tidak alami.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara bahasa Inggris formal dan informal sangat penting, terutama bagi mahasiswa yang sering berinteraksi dalam berbagai konteks. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi akan membantu kamu lebih efektif dalam berkomunikasi, baik di dunia akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Jangan ragu untuk berlatih menggunakan keduanya dalam berbagai kesempatan, agar kemampuan bahasa Inggrismu semakin matang dan fleksibel.

Sumber:

  • Oxford English Dictionary (2020). “The Difference Between Formal and Informal Language.”
  • Cambridge Dictionary (2021). “Formal vs Informal Language.”
  • English Club (2022). “Understanding Formal and Informal English.”