Bagi mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa Inggris, memahami perbedaan antara aksen Inggris (British English) dan Amerika (American English) bisa menjadi hal yang menarik sekaligus menantang. Meskipun keduanya menggunakan bahasa Inggris sebagai dasar, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan dalam pengucapan, intonasi, dan bahkan kosakata. Mengetahui perbedaan ini tidak hanya penting untuk berkomunikasi dengan baik, tetapi juga dapat memperkaya pengalaman belajar bahasa Anda. Berikut adalah beberapa cara untuk membedakan aksen Inggris dan Amerika yang perlu Anda ketahui.
Salah satu perbedaan paling mencolok antara aksen Inggris dan Amerika adalah pengucapan vokal. Misalnya, kata “dance” dalam bahasa Inggris diucapkan dengan suara vokal yang lebih panjang (dahns), sedangkan dalam aksen Amerika, pengucapannya lebih pendek dan lebih datar (daens). Demikian pula, kata “bath” di Inggris diucapkan dengan vokal panjang (bahth), sementara dalam aksen Amerika, vokalnya lebih pendek (bath).
Contoh lain adalah kata “schedule.” Dalam aksen Inggris, pengucapannya adalah /ˈʃedjuːl/ (dengan “sh”), sementara di aksen Amerika, pengucapannya lebih seperti /ˈskedʒuːl/ (dengan “sk”).
Sumber: Cambridge Dictionary – Aksentuasi dalam Pengucapan
Salah satu ciri khas dari aksen Amerika adalah cara pengucapan konsonan “r.” Dalam bahasa Inggris Amerika, konsonan “r” diucapkan dengan jelas di akhir kata, seperti pada kata “car” (/kɑːr/). Sebaliknya, dalam aksen Inggris, terutama aksen Received Pronunciation (RP), konsonan “r” hampir tidak terdengar jika ada di akhir kata. Kata “car” diucapkan lebih seperti /kɑː/ (tanpa “r”).
Selain itu, dalam aksen Inggris, konsonan “t” sering kali terdengar lebih jelas, sedangkan dalam aksen Amerika, “t” sering menjadi lebih seperti “d” dalam kata-kata seperti “water” (di Inggris /ˈwɔːtə/ dan di Amerika /ˈwɔːdər/).
Sumber: Oxford English Dictionary – Pronunciation
Intonasi adalah pola naik-turun nada suara saat berbicara. Aksen Inggris cenderung memiliki intonasi yang lebih formal dan sering kali terdengar lebih “melodius,” dengan nada suara yang lebih bervariasi. Sebaliknya, aksen Amerika lebih “flat” atau datar, dengan perubahan intonasi yang lebih sedikit.
Misalnya, dalam kalimat pertanyaan, aksen Inggris cenderung menaikkan intonasi di akhir kalimat, sedangkan dalam aksen Amerika, intonasi di akhir kalimat sering kali tetap datar.
Selain pengucapan, terdapat juga perbedaan dalam kosakata antara aksen Inggris dan Amerika. Beberapa kata yang memiliki arti yang sama bisa berbeda bentuk dan pengucapannya, seperti:
Perbedaan kosakata ini dapat membingungkan, namun mengetahui variasinya dapat membantu Anda memahami konteks percakapan dengan lebih baik.
Sumber: The English Club – Vocabulary Differences
Perbedaan aksen juga dipengaruhi oleh budaya dan media. Film-film Hollywood dan acara TV Amerika sangat mendominasi layar global, sehingga aksen Amerika sering kali lebih dikenal di seluruh dunia. Sementara itu, aksen Inggris (terutama British RP) sering diasosiasikan dengan keanggunan dan formalitas, dan lebih banyak digunakan dalam media British seperti BBC.
Penting untuk dicatat bahwa baik Inggris maupun Amerika memiliki berbagai aksen lokal yang bervariasi, tergantung pada wilayahnya. Misalnya, aksen Liverpool di Inggris (Scouse) sangat berbeda dengan aksen London atau aksen Boston di Amerika.
Membedakan aksen Inggris dan Amerika bisa menjadi bagian yang menyenangkan dalam proses belajar bahasa Inggris. Dengan memahami perbedaan dalam pengucapan vokal, konsonan, intonasi, kosakata, dan pengaruh budaya, mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan penutur bahasa Inggris dari berbagai belahan dunia. Latihan mendengarkan berbagai aksen, baik melalui film, podcast, atau video, akan sangat membantu Anda menguasai perbedaan ini dengan lebih baik.
Referensi: